Senin, 22 Juni 2009

KERAJINAN KAYU UNIQ PRIMITIF NGAWI






Ngawi punya luas wilayah hutan mencapai 44.843,5 Ha atau 34,6% dari total luas wilayah Kabupaten Ngawi. Dari luas wilayah hutan tersebut kayu jati merupakan hasil utama disamping kayu jenis lain (mahoni, sono, laban, sengon dll).
Sisa hasil tebangan kayu jati yang tidak terpakai karena tidak memenuhi standart kualitas  sangat besar sekali. Ini bisa terdiri dari dahan, akar bongol/tunggak dan batang growing, yang mana se;ama ini sisa hasil tebangan tersebut hanya dimanfaatkan untk kayu bakar oleh masyarakat.
Bermula dari bahan baku limbah tebangan kayu jati yang melimpah inilah muncul ide kreatif dari sebagian masyarakat untuk membuat barang-barang kerajinan/souvenir yang bercorak uniq primitif/tradisional alamiah dengan tidak melupakan identitas Ngawi sebagai tempat bersejarah diketemukannya fosil manusia purba/primitif yakni di desa Trinil Kecamatan Kedunggalar.
Ternyata ide briliant tersebut setelah dituangkan menjadi produk seni seperti kursi, meja, almari dll mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat pecinta barang seni baik di luar negeri maupun di dalam negeri sendiri.